5 Nama Daging dan Ciri Khasnya Agar Tidak Bingung Saat Memilih Menu Steak

steak-daging

Explore kuliner -Minggu sore yang lalu, saya mengajak kawan saya mengunjungi salah satu rumah makan yang menyajikan menu steak sebagai salah satu menu utamanya.Sesampainya di rumah makan, kawan langsung meminta buku menu dan memesan.

“Waaahh.. mau pesan apa ya? Sepertinya semuanya enak”, itu hal pertama yang terpikir dibenak.

“Tapi kog, hampir semua menunya menggunakan istilah yang tak di kenal, hmmm.. jadi bingung”, ucapnya...

“Ya sudahlah, pesan apa saja yang namanya kelihatan enak”, langsung menulis pesanan.

Mungkin pengalaman yang sama banyak dialami oleh kalian. Bahkan bagi sesorang yang sudah sering mengkonsumsi kuliner steak, sebagaian tidak mengetahui istilah-istlah daging yang biasa digunakan untuk memberi nama menu kuliner steak.

Kali ini Explore kuliner akan membagikan artikel tentang jenis daging dan istilah yang biasa digunakan dalam membuat menu steak.

STEAK, siapa yang tidak kenal makanan yang satu ini. Kuliner yang mulai menjamur di Indonesia memang memiliki tempat tersendiri dihati para pecinta kuliner. Walaupun bukan masakan asli Indonesia, namun olahan steak memiliki cita rasa yang sesuai dengan lidah orang Indonesia. Steak bermakna sebagai potongan daging. Di Negara asalnya steak menggunakan daging sapi sebagai bahan utama. Steak biasa disajikan dengan masakan pelengkap seperti kentang, salad, dan pasta.

Di Indonesia steak tak hanya menggunakan daging sapi, berbagai alternatif mulai digunakan untuk menyesuaikan lidah orang Indonesia. Berikut ini adalah daging dan istilah-istilah yang biasa digunakan dalam menu steak di berbagai rumah makan.

  1. Sirloin
sirloin
Sirloin adalah daging bagian punggung tengah sampai bagian bawah pinggul. Sirloin banyak mengandung lemak berwarna putih yang berfungsi member aroma gurih pada saat dibakar. Sirloin memiliki dagaing yang empuk dan aroma yang sangat has dan lezat.
2. Tenderloin
tenderloin
Tenderloin atau dikenal dengan “daging has dalam” merupakan bagian dari sapi yang paling jarang digunakan berkativitas, sehingga mengandung lemak yang banyak. Bagian potongan daging tenderloin terletak pada bagian pinggang dekat dengan ginjal. Otot-otot pada bagian ini sangat jarang digunakan, sehingga dagingnya terasa sangat lembut. Karena dagingnya yang lembut dan lezat, tenderloin memiliki harga yang lebh mahal dari bagian lain. Biasanya daging tenderloin hanya dimasak dengan metode panas kering seperti memanggang atau grilling.
3. Rump dan Blade
OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Rump atau dikenal dengan daging tanjung atau punggung belakang dan blade atau dikenal dengan paha depan memang tak seempuk tenderloin, namun memiliki harga yang lebih murah. Tajung (rump) atau paha depan (blade) memang lebih murah namun tak seempuk tenderloin atau sirloin. Rump atau blade biasanya diberi meat tenderizersebagai pengempuk sehingga memiliki tekstur empuk, walaupun tak seempuk bagian daging yang lain.
4. T Bone
t bone
T bone adalah potongan daging sapi berikut tulang punggung sapi sehingga membentuk huruf T. Letak daging T bone berada dibawah daging has hingga ke bawah tulang punggung sapi. T bone lebih gurih karena banyak mengandung lemak yang terselip dibagian dalam dan luar daging. Harga T bone lebih murah dibanding bagian lain karena benyak lemak namun terasa lebih gurih saat dipangggang.
5. Iga atau ribs
iga
Berbeda dengan daging sirloin yang tanpa tulang, daging iga biasanya mengandung tulang lebih banyak. Daging melekat pada bagian tulang iga. Untuk mengelola daging iga, biasanya menggunakan teknik khusus karena daging iga cenderung tidak seempuk daging lainnya.
Yaps.. itulah istilah nama-nama daging yang biasa dijadikan menu di berbagai rumah makan atau restoran yang menyajikan menu steak. Sekarang sudah tidak bingung lagi kan? Temukan berbagai artikel menarik lainnya...
×
Judul